PRAGMATIC123 – Bahlil Sebut Ada Pihak yang Sengaja Buat Indonesia Bergantung Impor BBM dari Singapura

Bahlil Lahadia, mengungkapkan kecurigaannya tentang adanya pejabat dan pengusaha yang diduga mengambil keuntungan besar dari impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura ke Indonesia.
Dalam acara Energi Mineral Forum di Hotel Kempinski, Jakarta, pada Sabtu (31/5/2025), Bahlil menekankan bahwa pernyataannya tidak sembarangan dan didasarkan pada bukti yang ia miliki.
“Tapi saya ingin mengatakan bahwa ini by design, ini by design,” ujar Bahlil.
“Menurut saya hanya orang-orang yang tidak berpikir jauh yang mengatakan ini tidak by design. Dan saya sudah dapat membuktikan itu, tapi datanya khusus untuk kami saja,” tegasnya.
Apa Saja Bukti yang Ditemukan Bahlil?
Lebih lanjut, Bahlil menyatakan bahwa ia telah mengumpulkan bukti yang mendukung dugaan tersebut.
Namun, Bahlil menegaskan bahwa data itu hanya untuk konsumsi internal.
Ia juga menyampaikan kecurigaannya mengenai adanya manipulasi yang membuat Indonesia tergantung pada impor BBM dari Singapura.
Hal ini terlihat dari penurunan produksi minyak mentah domestik dari tahun ke tahun.
Sebagai ilustrasi, Bahlil mencatat bahwa menjelang akhir era Orde Baru, antara tahun 1996 hingga 1997, produksi minyak Indonesia berada di kisaran 1.500.000 hingga 1.600.000 barrel per hari, dengan konsumsi domestik hanya sekitar 500.000 barrel per hari.
Pada waktu itu, Indonesia masih berstatus sebagai eksportir minyak, mengekspor antara 1.000.000 hingga 1.600.000 barrel per hari, dan pendapatan negara mencapai 40-45 persen berasal dari sektor migas.
“Kita ekspor waktu itu 1.000.000–1.600.000 barel per day. Hebat sekali waktu itu negara. Dan pendapatan negara kita, 40–45 persen itu hasil daripada migas waktu itu,” ujar Bahlil.
Apa yang Terjadi pada Produksi Minyak Indonesia Pasca-1998?
Setelah kejatuhan Soeharto dan terjadinya krisis moneter pada 998, produksi minyak mentah Indonesia mengalami penurunan drastis, sehingga dalam beberapa tahun, negara ini berubah menjadi net importir.
“Pertanyaan berikutnya adalah, apa dengan penurunan lifting itu apakah memang kita sudah enggak punya sumber daya alam atau masih ada? Atau ini sengaja diturunkan agar impor terus?” beber Bahlil.
Bagaimana Kondisi Sumur Minyak di Indonesia?
Dalam penelitiannya, Bahlil menemukan bahwa terdapat hampir 40.000 sumur minyak di seluruh Indonesia, tetapi hanya sekitar 20.000 sumur yang masih produktif.
Sisa sumur lainnya tidak lagi menghasilkan, yang semakin memperkuat dugaan Bahlil bahwa ada kesengajaan dalam pengaturan produksi dan impor BBM dari Singapura.
Bahlil menduga, ada skenario yang disengaja supaya negara ini sangat bergantung pada impor BBM.
“Bapak, Ibu semua, saya jujur mengatakan, demi Allah, menurut saya ini ada unsur kesengajaan, by design,” tutur Bahlil.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Bahlil Ngaku Punya Bukti Impor BBM dari Singapura Itu ‘By Design'”.
Leave a Reply