PRAGMATIC123 – Jadwal dan Rute Kirab Pusaka 1 Suro Mangkunegaran 2025, Tradisi Sakral Menyambut Tahun Baru Jawa

Malam 1 Suro selalu menjadi momen sakral bagi masyarakat Jawa.
Di Surakarta, Pura Mangkunegaran konsisten menjaga tradisi leluhur melalui Kirab Pusaka Dalem 1 Suro, sebuah prosesi yang sarat makna spiritual dan budaya.
Makna kirab pusaka
Kirab pusaka merupakan prosesi arak-arakan benda pusaka yang dianggap sakral dan memiliki nilai historis-spiritual dalam lingkungan keraton.
Tradisi ini rutin digelar pada malam 1 Suro, bertepatan dengan pergantian tahun dalam penanggalan Jawa yang mengacu pada kalender Hijriah.
Dilansir dari Antara, tradisi kirab ini telah berlangsung sejak masa pemerintahan Mangkunegara I. Prosesi kirab menjadi bentuk penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya, sekaligus sarana permohonan keselamatan serta berkah di tahun yang baru.
Lebih dari itu, kirab pusaka menjadi ruang refleksi diri, menghubungkan masa lalu (atita), masa kini (atika), dan masa depan (anagata). Tradisi ini juga memperkuat ikatan sosial serta mempertegas identitas budaya masyarakat Jawa.
Kirab pusaka 1 Suro 2025
Pada tahun 2025, Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Dal 1959 akan digelar pada Kamis (26/6/2025) pukul 19.00 WIB di Pura Mangkunegaran, Surakarta. Acara ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti secara gratis.
Selain kirab, masyarakat juga dapat mengikuti prosesi semedi di Pendhapa Ageng, yang akan berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 01.00 WIB.
Setelahnya, akan dilaksanakan ritual Laku Tapa Bisu, yaitu mengelilingi Pura Mangkunegaran dengan berjalan kaki tanpa alas, tanpa berbicara, serta tanpa melakukan aktivitas lain.
Prosesi ini dimaknai sebagai pelepasan energi lama dan pembukaan makna baru untuk menyongsong perjalanan hidup berikutnya.
Benda pusaka dan barisan kirab
Dalam prosesi Laku Tapa Bisu, benda pusaka akan dibawa oleh abdi dalem Mangkunegaran. Barisan kirab akan dipimpin oleh cucuk lampah, yakni pemuka barisan yang menuntun jalannya prosesi.
Rute kirab akan dimulai dari: Pura Mangkunegaran-Koridor Ngarsopuro-Jalan Slamet Riyadi-Jalan Kartini-Jalan R.M. Said-Jalan Teuku Umar-Jalan Slamet Riyadi (arah sebaliknya)-Koridor Ngarsopuro-kembali ke Pura Mangkunegaran.
Ketentuan pakaian
Masyarakat yang hadir diimbau mengenakan pakaian adat Jawa yang sesuai, yakni kemeja hitam dan bawahan kain (bukan batik bermotif parang, lereng, maupun kain bludru).
Bagi peserta kirab, aturan berpakaian sebagai berikut:
Laki-laki: Beskap Mangkunegaran hitam, blangkon Mangkunegaran, jarik sogan (tanpa motif parang atau lereng), dan keris.
Perempuan: Kebaya hitam, jarik sogan (tanpa motif parang atau lereng, tidak berbahan bludru), serta rambut diukel dengan tusuk konde (bagi yang tidak berhijab).
Simbol kesucian dan awal baru
Tradisi Kirab Pusaka 1 Suro merupakan momen untuk memulai tahun baru Jawa dengan hati bersih dan jiwa tenang.
Di tengah era modern, tradisi ini tetap menjadi penjaga warisan budaya serta sarana untuk mempererat hubungan spiritual masyarakat dengan masa lalu, kini, dan masa depan.
Archives
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 | 31 |
Categories
- No categories
Leave a Reply