PRAGMATIC123 – Jahe Emprit: Pedasnya Lebih Kuat, Khasiatnya Lebih Hebat

jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum) menyimpan potensi besar untuk pengembangan industri obat tradisional berbasis bahan lokal.
Varietas jahe ini dikenal dengan ukuran rimpang yang kecil, keras, dan rasa pedas yang lebih kuat dibandingkan jenis jahe lainnya.
Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Sandra Arifin Aziz, jahe emprit memiliki karakteristik unik yang menjadikannya unggul untuk pengolahan jamu dan herbal.
Warna kuning pucat, aroma tajam, serta kandungan zat bioaktif tinggi seperti gingerol dan minyak atsiri membuatnya menonjol.
“Rasa pedasnya paling kuat di antara semua jenis jahe. Kandungan bioaktifnya pun sangat tinggi, cocok untuk bahan baku jamu cair, kapsul herbal, hingga minuman instan,” jelas Sandra, dikutip dari laman IPB University, Jumat (27/6/2025).
Lebih kuat dari jahe merah, lebih keras dari jahe gajah
Jika dibandingkan dengan jahe merah yang juga tinggi gingerol, jahe emprit lebih unggul dari sisi kestabilan dan kekerasan rimpang.
Sementara itu, jahe gajah lebih sering digunakan untuk konsumsi segar karena ukurannya besar dan rasa yang lebih lembut.
Prof. Sandra menjelaskan bahwa jahe emprit adalah komoditas strategis nasional karena khasiatnya sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan imunostimulan. Terlebih, permintaan terhadap produk herbal meningkat sejak pandemi Covid-19, baik di pasar lokal maupun ekspor.
“Jahe emprit bisa menjadi tulang punggung industri jamu Indonesia karena mudah ditanam, bahkan di lahan suboptimal,” ujarnya.
Peluang untuk petani dan industri herbal
Dengan daya tahan tanaman yang kuat dan adaptif, jahe emprit menjadi peluang bagi petani lokal untuk masuk ke rantai pasok industri herbal bernilai tinggi.
Tanaman ini bisa dikembangkan secara luas untuk mendukung ketahanan bahan baku jamu dalam negeri.
Selain untuk industri, masyarakat juga bisa memanfaatkan jahe emprit sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Sandra menyarankan konsumsi dalam bentuk seduhan air panas yang dicampur madu atau jeruk nipis.
“Jahe emprit baik dikonsumsi rutin dalam porsi wajar. Bisa juga diracik bersama temulawak dan kunyit sebagai jamu rumahan,” tambahnya.
Meski demikian, penderita maag atau tekanan darah rendah disarankan untuk berkonsultasi lebih dulu sebelum mengonsumsi jahe emprit secara teratur.
Dukung pengembangan dari hulu ke hilir
Sandra menekankan bahwa agar jahe emprit dapat berkembang maksimal sebagai bahan baku herbal unggulan, diperlukan dukungan lintas sektor—dari riset, budidaya, hingga pengolahan produk siap konsumsi.
“Jika didukung serius dari hulu ke hilir, jahe emprit bisa menjadi ikon industri herbal Indonesia yang berbasis kekayaan hayati lokal,” tuturnya.
Archives
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 | 31 |
Categories
- No categories
Leave a Reply