PRAGMATIC123 – Mendikdasmen soal Larangan Wisuda Sekolah: Selama Tidak Memberatkan, Ya Masa Sih Tidak Boleh

Dedi Mulyadi yang melarang wisuda sekolah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan, pelaksanaan wisuda sekolah diperbolehkan selama tidak memberatkan orangtua siswa.
“Kalau menurut saya begini, sepanjang itu tidak memberatkan dan atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh gitu kan,” kata Abdul Mu’ti saat menghadiri pembukaan Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Dikdasmen 2025 di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (29/4/2025), seperti dilansir ANTARA.
“Yang penting wisuda itu jangan berlebih-lebihan dan juga jangan dipaksakan,” ujar Abdul Mu’ti menambahkan.
Apa Alasan Abdul Mu’ti Memperbolehkan Wisuda Sekolah?
Menurut Abdul Mu’ti, wisuda dapat menjadi momen penting sebagai bentuk ungkapan kegembiraan dan rasa syukur atas pencapaian siswa dalam menyelesaikan pendidikan mereka.
Selain itu, ia juga menilai wisuda dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan antara orangtua, siswa, dan pihak sekolah, meskipun ada kemungkinan beberapa wali murid tidak dapat hadir karena alasan tertentu.
Mendikdasmen menambahkan bahwa sebaiknya pelaksanaan wisuda diserahkan kepada masing-masing sekolah.
“Itu kan sebagai tanda gembira dan juga lebih mengakrabkan orangtua dengan sekolah, karena bisa jadi orangtua itu ada yang tidak pernah ke sekolah anaknya sama sekali, hanya ke sekolah ketika anaknya wisuda, itu pun tidak semua orangtua juga datang dengan berbagai alasan,” kata dia.
Kenapa Dedi Mulyadi Melarang Wisuda Sekolah?
Sebelumnya, pada Sabtu (26/4), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlibat debat dengan seorang remaja yang baru lulus dari SMAN 1 Cikarang Utara.
Remaja tersebut mengkritik kebijakan pelarangan wisuda yang dianggap akan menghilangkan kenangan perpisahan siswa sebelum kelulusan.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah keputusan pelarangan wisuda dan perpisahan di luar sekolah.
“Sudah jelas TK, SD, SMP, SMA, tidak boleh ada wisuda, sudah. Kenaikan kelas, kenaikan kelas. Kelulusan, kelulusan,” tegas Dedi Mulyadi.
Ia juga berpendapat bahwa uang yang biasanya digunakan untuk wisuda akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk keperluan lainnya, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.
Dedi juga menambahkan bahwa banyak orangtua yang menyambut baik kebijakan tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Tanggapi Dedi Mulyadi, Mendikdasmen Bolehkan Wisuda Selama Tak Beratkan Ortu”.
Archives
Categories
- No categories
Leave a Reply