PRAGMATIC123 – Taman Baca Melek Huruf Magelang Gelar Bulan Palestina, Dukung Perjuangan Kemanusiaan Lewat Seni, Kuliner, dan Budaya

Taman Baca Melek Huruf di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar Bulan Palestina sebagai bentuk dukungan kemanusiaan terhadap kebebasan Palestina.

Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (16/5/2025) hingga Senin (9/5/2025), bertepatan dengan momen Nakba, peringatan penghancuran masyarakat dan tanah air warga Palestina oleh Israel pada 1948.

Berlokasi sekitar lima kilometer dari Candi Borobudur, Melek Huruf menyajikan berbagai program publik terbuka yang mengangkat isu kemanusiaan Palestina melalui kuliner, seni, literasi, dan diskusi.

Acara ini diharapkan menjadi ruang bagi publik untuk berkumpul, berdiskusi, dan berbagi informasi mengenai genosida yang sedang berlangsung di Palestina.

Apa Saja Program yang Digelar?

Melek Huruf menggelar berbagai acara dalam “Bulan Palestina” kali ini, yakni meliputi:

1. Cita dan Rasa Palestina oleh Chef Michelle Santoso (17-18 Mei, pukul 10.00-18.00)

Chef Michelle Santoso, yang sejak 2021 aktif berbagi cerita dan masakan khas Palestina lewat media sosial, menyajikan makloubeh, makanan tradisional Timur Tengah yang berisi nasi, daging, dan sayur.

Pada Sabtu (17/5/2025) pukul 15.30, Michelle berbagi pengalamannya mengenal kuliner Palestina serta perjuangannya menyuarakan hak budaya dan kemerdekaan warga Palestina.

2. Pameran Seni Lika-liku Luka: Palestina oleh Stick Around Initiative (16 Mei–9 Juni, pukul 10.00-18.00)

Enam seniman dari kolektif Stick Around Initiative asal Magelang menampilkan karya seni berupa gambar, lukisan, dan instalasi yang mengangkat harapan akan Palestina yang merdeka.

Pada Sabtu (17/5/2025) pukul 13.30, para seniman juga mengadakan sesi Artist Talk untuk membagikan proses kreatif mereka.

3. Pojok Palestina dan Klub Buku bersama Foreword Library (16 Mei–9 Juni, pukul 10.00-18.00)

Foreword Library dari Jakarta Selatan meminjamkan koleksi buku bertema Palestina, antara lain Don’t Look Left: A Diary of Genocide oleh Atef Abu Saif dan The Hundred Years’ War on Palestine oleh Rashid Khalidi.

Pada Sabtu (31/5/2025), Olive Hateem dan tim Foreword menggelar sesi baca bersama untuk 12 pembaca, sebagai ruang aman berdiskusi tentang isu Palestina.

4. Diskusi Publik

Diskusi pertama pada Sabtu (24/5/2025) pukul 13.30, menghadirkan Yayah Khisbiyah, dosen dan staf relasi internasional di Muhammadiyah yang aktif membantu Palestina, serta seniman Jayu Juli dari institusi seni Gudskul.

Pada Sabtu (31/5/2025) pukul 15.30, dialog dilanjutkan oleh akademisi Wisnu Prasetya Utomo yang membahas dampak bias media terhadap tragedi di Palestina.

Mengapa Bulan Palestina Ini Penting?

Pustakawan Melek Huruf, Cristian Rahadiansyah, menyatakan, Bulan Palestina digelar sebagai dukungan untuk kemanusiaan dan kebebasan Palestina. 

“Setelah 7 Oktober, semua mata tertuju pada Palestina. Namun sayangnya, mereka yang berkuasa menggunakan otoritas mereka untuk membungkam genosida yang seharusnya disaksikan dunia,” kata dia, dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Kamis (22/5/2025).