Skip to content

Menu

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025

Calendar

June 2025
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« May    

Categories

  • No categories

Copyright PRAGMATIC123 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

PRAGMATIC123
You are here :
  • Home
  • Uncategorized
  • PRAGMATIC123 – Benarkah Soepomo dan Moh Yamin Turut Merumuskan Pancasila? Ini Fakta Sejarahnya
Written by admin2025-06-03

PRAGMATIC123 – Benarkah Soepomo dan Moh Yamin Turut Merumuskan Pancasila? Ini Fakta Sejarahnya

Uncategorized Article
Pidato Soekarno dalam sidang BPUPKI. Sejarah Hari Lahir Pancasila: dari pidato Bung Karno hingga jadi hari libur nasional.

Lihat Foto

Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.

Namun, jauh sebelum tanggal bersejarah itu, perumusan dasar negara Indonesia melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak tokoh bangsa.

Sejarah mencatat bahwa proses awal perumusan Pancasila dimulai dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang digelar pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Sidang ini menjadi forum penting untuk membahas dasar negara Indonesia yang akan merdeka.

Selama ini, buku pelajaran sejarah menyebut tiga nama yang dianggap mengusulkan dasar negara dalam sidang BPUPKI, yakni Soekarno, Moh Yamin, dan Soepomo.

Namun, bagaimana fakta sejarah yang sebenarnya?

Pidato Moh Yamin: Tiga Konsep, Bukan Lima Sila

Pada 29 Mei 1945, Moh Yamin menyampaikan pidato dalam sidang BPUPKI.

Ia menekankan bahwa dasar negara seharusnya mencerminkan kepribadian dan peradaban bangsa Indonesia.

Dalam versi sejarah Orde Baru, Moh Yamin disebut-sebut mengusulkan lima asas dasar negara: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.

Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa lima konsep itu tidak disampaikan dalam pidato Moh Yamin.

Lima prinsip tersebut sebenarnya berasal dari naskah rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) yang ditulis Yamin atas permintaan Soekarno untuk rapat Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.

Dalam pidatonya di BPUPKI, Yamin hanya menyampaikan tiga nilai penting: permusyawaratan, perwakilan, dan kebijaksanaan.

Ketiga nilai ini kemudian diakomodasi ke dalam sila keempat Pancasila, yakni “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”

Soepomo dan Teori Negara Integralistik

Pada 31 Mei 1945, giliran Soepomo menyampaikan pandangannya.

Ia menekankan pentingnya dasar negara yang sesuai dengan budaya dan sejarah hukum bangsa.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025

Calendar

June 2025
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  
« May    

Categories

  • No categories

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025

Categories

  • No categories

Copyright PRAGMATIC123 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress