PRAGMATIC123 – Rp 2 Triliun di Meja Kejagung, Tingginya Lewat Kepala Penyidik

Uang tersebut merupakan bagian dari total Rp 11.880.351.802.619 yang disita dari lima perusahaan dalam Wilmar Group terkait kasus korupsi ekspor crude palm oil (CPO).
Seluruh uang itu terdiri dari pecahan Rp 100.000 dan dikemas dalam kantung plastik transparan. Setiap kantung berisi Rp 1 miliar. Tumpukan uang terlihat mengelilingi para narasumber yang duduk memberikan keterangan kepada media.
Direktur Penyidikan Abdul Qohar dan Direktur Penuntutan Sutikno yang hadir dalam konferensi pers tampak kecil di antara tumpukan uang yang menjulang tinggi. Tumpukan tersebut bahkan melebihi tinggi kepala para penyidik yang terlibat.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengatakan bahwa penyitaan ini menjadi yang terbesar dalam sejarah.
“Hari ini mungkin menjadi momen penting dalam konferensi pers mengenai penyitaan uang. Ini adalah jumlah penyitaan dan barang bukti yang paling signifikan dalam sejarah,” ujar Harli.
Jumlah uang tunai yang diperlihatkan kali ini jauh lebih banyak dibandingkan penyitaan sebelumnya.
Setinggi meja
Sebagai perbandingan, pada Kamis (8/5/2025), Kejagung pernah menampilkan uang sitaan sebesar Rp 479 miliar dari dua anak perusahaan PT Darmex Plantations, yakni PT Delimuda Perkasa dan PT Taluk Kuantan Perkasa. Saat itu, tumpukan uang hanya setinggi meja dan tidak mengelilingi penyidik.
Barang bukti dalam bentuk uang tunai juga pernah ditampilkan dalam kasus korupsi impor gula yang melibatkan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong.
Pada Selasa (25/2/2025), penyidik memamerkan uang sitaan sebesar Rp 565,3 miliar dari sembilan korporasi yang diduga memperoleh keuntungan dari tindak pidana korupsi.
Namun, dalam kasus tersebut, uang hanya ditata di sisi depan meja tanpa mengelilingi penyidik.
Total kerugian negara dalam perkara ini diperkirakan mencapai Rp 578 miliar menurut perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dengan selisih sebesar Rp 12,7 miliar karena sebagian kerugian terjadi sebelum masa jabatan Tom Lembong sebagai Menteri Perdagangan.
Uang pecahan Rp 100.000 ini ditaruh dalam kemasan plastik yang per kantungnya berisi Rp 1 miliar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pamer Gunungan Uang Sitaan Wilmar Group, Kejagung: Terbanyak dalam Sejarah“,
Archives
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 | 31 |
Categories
- No categories
Leave a Reply