PRAGMATIC123 – Kuota Haji Sudah Didapat? Kemenkes Ingatkan Calon Haji untuk Jaga Kesehatan

Kemenkes) mengimbau calon jamaah haji untuk menjalani gaya hidup sehat setelah mengetahui mereka memperoleh kuota haji, guna mencegah terjadinya kematian jemaah yang sering terjadi setiap tahun.
Hingga hari ke-45 pelaksanaan ibadah haji 2025, tercatat 298 jamaah wafat berdasarkan data dari sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan (siskohatkes).
“Kapan pun seseorang mendapatkan kuota haji, mereka secara otomatis menjadi jamaah haji. Oleh karena itu, jamaah yang sudah mendapatkan nomor porsi haji harus mulai mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan menjalani gaya hidup sehat, berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, dan cukup istirahat,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (17/6/2025), seperti ditulis Antara.
Liliek juga menegaskan bahwa ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik dan mental yang prima.
Mengingat kondisi geografis Indonesia yang beragam, perjalanan menuju embarkasi dan keberangkatan biasanya memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa berhari-hari.
“Selain perjalanan panjang yang memakan waktu berjam-jam dari rumah menuju embarkasi, penerbangan ke Arab Saudi selama 9 jam juga perlu diperhatikan. Ibadah haji adalah ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik yang besar,” ujarnya.
Liliek mengungkapkan bahwa setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jumlah kematian jemaah terus meningkat, bahkan mencapai belasan orang per hari.
Selain itu, pengamatan Kemenkes di bandara menunjukkan bahwa banyak jamaah yang batal pulang karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Aktivitas ibadah yang padat, seperti umrah sunnah yang dilakukan berulang kali, ibadah Arba’in di Masjid Nabawi Madinah, serta wisata ziarah, juga menjadi perhatian khusus.
Banyak jemaah yang mengikuti kegiatan tersebut tanpa memperhatikan kondisi kesehatan mereka.
“Suhu di Mekkah bisa mencapai 48 derajat Celsius. Orang Arab sendiri lebih memilih tidak keluar di siang hari. Bagi jamaah yang berasal dari daerah yang lebih sejuk, sebaiknya melakukan ibadah di Masjidil Haram pada malam hari jika kondisi kesehatannya memungkinkan,” jelas Liliek.
Selain itu, Liliek menyoroti beberapa pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Mekkah karena masalah pernapasan dan gangguan jantung akibat kelelahan setelah menjalani ibadah umrah berulang.
Ia menambahkan, masalah kesehatan jamaah sering kali disebabkan oleh ritme aktivitas ibadah yang tinggi di luar ruangan.
Oleh karena itu, penting bagi petugas haji, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta ketua regu atau kloter untuk mengingatkan jamaah agar tidak memaksakan diri.
Dengan persiapan fisik yang baik dan kesadaran akan pentingnya kesehatan, diharapkan ibadah haji bisa dilaksanakan dengan lancar dan mengurangi angka kematian jamaah.
“Kesadaran diri dari jamaah, didukung oleh edukasi dan fasilitas yang memadai, akan menjadi kunci untuk menjalankan ibadah haji yang sukses dan mabrur,” kata Liliek.
Archives
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 |
14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 |
21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 |
28 | 29 | 30 | 31 |
Categories
- No categories
Leave a Reply