Skip to content

Menu

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025

Calendar

July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Categories

  • No categories

Copyright PRAGMATIC123 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

PRAGMATIC123
You are here :
  • Home
  • Uncategorized
  • PRAGMATIC123 – Anomali Brainrot Mengancam Anak, Ini Peringatan Dosen IPB
Written by admin2025-07-03

PRAGMATIC123 – Anomali Brainrot Mengancam Anak, Ini Peringatan Dosen IPB

Uncategorized Article
Ilustrasi Italian Brainrot atau meme anomali yang viral di TikTok, ada Tralalero Tralala, Bombardiro Crocodillo, Tung Tung Tung Sahur, dll.

Lihat Foto

Brainrot” tengah viral di media sosial, terutama TikTok. Konten-konten absurd seperti manusia berwujud pentungan kayu, hiu memakai sepatu, atau cappuccino berkepala balerina ramai beredar dan dinikmati berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan remaja.

Fenomena ini mulai menarik perhatian akademisi, salah satunya Dr Melly Latifah, dosen IPB University dari Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia.

Menurut Melly, seperti dilansir laman IPB University, di balik kelucuan dan keanehan konten “hyper-absurd” tersebut, terdapat potensi dampak serius terhadap perkembangan anak dan remaja.

Ia menilai, paparan berlebihan terhadap konten semacam ini perlu diwaspadai, terutama bagi anak usia dini.

Risiko gangguan realitas dan bahasa

Melly menjelaskan, anak usia dini berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget. Pada fase ini, anak belum mampu membedakan dengan jelas antara fantasi dan kenyataan.

“Visual yang sangat absurd bisa memicu pelepasan dopamin secara berlebihan, yang berdampak pada fokus dan emosi,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Selain itu, narasi yang tidak koheren dalam konten-konten tersebut dapat menghambat pemahaman anak terhadap struktur bahasa.

Dampak bagi remaja: pola pikir tidak logis

Berbeda dengan anak-anak, remaja yang terus-menerus terpapar konten absurd bisa mengalami perubahan pola pikir.

Melly menyebutkan bahwa fenomena ini dapat menanamkan anggapan bahwa semakin tidak masuk akal sebuah konten, maka semakin menarik.

“Ini berpotensi mengurangi kemampuan berpikir sistematis dan logis,” katanya.

Ia juga menyoroti kemungkinan berkurangnya empati pada remaja karena konten semacam ini sering kali menghilangkan konteks emosional dari suatu peristiwa.

Bisa jadi sarana kreativitas, asal dikelola

Meski demikian, Melly menegaskan bahwa konten absurd tidak sepenuhnya berbahaya. Jika dikelola dengan pendekatan yang tepat, konten ini justru bisa merangsang kreativitas dan fleksibilitas berpikir.

“Untuk anak usia dini, orang tua bisa menjelaskan bahwa ini hanya khayalan AI. Misalnya, katakan ‘Dalam dunia nyata, ikan hiu tidak memakai sepatu,’” ungkapnya.

Sementara bagi remaja, konten absurd bisa dijadikan sarana untuk melatih kemampuan mengenali pola atau pattern recognition.

“Konten ini bisa menjadi semacam ‘cognitive playground’ yang melatih deteksi anomali. Ini keterampilan penting di era banjir informasi seperti sekarang,” tambahnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025

Calendar

July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Categories

  • No categories

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025

Categories

  • No categories

Copyright PRAGMATIC123 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress