PRAGMATIC123 – Pangeran Diponegoro Disebut Penganut Tarekat, Ini Fakta Sejarahnya

Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pahlawan nasional yang memimpin Perang Jawa (1825–1830) melawan Belanda.
Namun, di balik ketokohannya sebagai panglima perang, Pangeran Diponegoro ternyata juga dikenal sebagai seorang santri dan penganut tarekat.
Hal itu diungkapkan Rois ‘Ali Idarah Aliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN), KH Achmad Chalwani Nawawi, saat memberikan taushiyah dalam Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Idarah Aliyyah JATMAN Masa Khidmah 2025–2030 di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Kabupaten Purworejo, Senin (7/7/2025).
Lantas benarkah Pangeran Diponegoro penganut tarekat dan apa saja bukti sejarahnya? Berikut ulasannya.
Latar Belakang Sosok Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro, yang lahir dengan nama Bendara Raden Mas Mustahar atau Raden Mas Ontowiryo pada 11 November 1785, adalah putra Sri Sultan Hamengkubuwono III dari Keraton Ngayogyakarta.
Sejak kecil, ia diasuh oleh nenek buyutnya, Ratu Ageng, di Tegalrejo, jauh dari gemerlap keraton.
Di sana, ia tumbuh dengan pendidikan agama yang kuat dan kedekatan dengan rakyat kecil.
Sejak muda, Diponegoro sudah dikenal cerdas dan mahir dalam hukum Islam-Jawa.
Saat dewasa, ia memilih tinggal di Tegalrejo bersama sang eyang dibandingkan terlibat dalam urusan politik keraton, yang kala itu mulai dipengaruhi budaya Barat dan intervensi Belanda.
Jejak Pendidikan dan Hubungan Pangeran Diponegoro dengan Tarekat
Menurut KH Achmad Chalwani Nawawi, Pangeran Diponegoro bukan hanya bangsawan, tapi juga seorang santri tarekat.
Ia diketahui mondok dan belajar agama di beberapa pesantren ternama, seperti:
- KH Hasan Besari, Tegalsari, Ponorogo
- KH Baidlowi, Bagelen, Purworejo (belajar Tafsir Jalalain)
- KH Nur Muhammad, Ngadiwongso, Salaman, Magelang (belajar ilmu hikmah)
- Kiai Taftazani, Kertosuro (belajar Tarekat Syattariyah)
Bahkan, nama lengkap Pangeran Diponegoro disebut mencerminkan kedalaman spiritualnya, yakni Kyai Haji Kanjeng Bendoro Raden Mas Ontowiryo Abdul Hamid Mustahar Herucokro Senopati Ing Alogo Sayyidin Pranotogomo Amirul Mukminin Khalifatullah Tanah Jawi Pangeran Diponegoro Pahlawan Goa Selarong.
Perjuangan Pangeran Diponegoro di Perang Jawa yang Didukung Spiritualitas
Perang Diponegoro meletus pada 20 Juli 1825, dipicu pemasangan patok oleh Belanda di makam leluhur Diponegoro.
Dengan kekuatan spiritual dan dukungan rakyat serta ulama, Diponegoro memimpin perlawanan besar yang menyebar ke Pacitan, Kedu, dan wilayah lain.
Perjuangan Diponegoro bukan sekadar fisik, tapi juga spiritual.
Leave a Reply